Rabu, 23 Maret 2011

Masturbasi pada Pria dapat Menyebatkan Kanker Prostat

Pria yang rajin melakukan masturbasi pada usia 20-30an memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker prostat. Demikian penelitian ilmiah terhadap 800 pria yang dirilis dalam jurnal British Journal Urology International (BJU Int'l).

Para peneliti di United Kingdom juga mengungkapkan hasil penelitian mereka dimana aktivitas seksual pada pria berusia 40-an memiliki efek yang lebih rendah dan bahkan frekuensi yang lebih kecil lagi pada pria berusia 50-an dapat memberikan perlindungan dari kanker prostat. Penelitian ini lebih banyak ditujukan pada aktivitas masturbasi dibandingkan dengan hubungan intim pasangan.

Subjek penelitian lebih dari 431 pria yang telah didiagnosis kanker prostat sebelum usia 60 tahun, bersama dengan 409 subjek kontrol.

Pria-pria yang berpartisipasi di dalam penelitian ini diberikan pertanyaan dari berbagai aspek mengenai kehidupan seksual mereka sejak usia 20-an, termasuk pada usia berapa mereka mulai aktif secara seksual, seberapa sering mereka bermasturbasi dan melakukan hubungan intim, berapa jumlah partner seksual mereka, dan apakah mereka memiliki Penyakit Menular Seksual.

“Kami mencari hubungan antara aktivitas seksual dan pria muda sama seperti hubungan antara kanker prostat pada pria tua dimana prevalensi penyakit tersebut meningkat pada pria berusia 50 tahun,” kata Dr Polyxeni Dimitropoulou dari Universitas Cambridge yang dimuat klik dokter, Senin (9/5/2010).

Hormon memainkan peranan di dalam kanker prostat dan umumnya pengobatannya adalah mengurangi kadar hormon yang menstimulasi pertumbuhan sel kanker.

Libido seorang pria juga diregulasi oleh kadar hormonal ini, karena itulah penelitian ini mencoba mencari hubungan antara libido seorang pria dengan risiko dari kanker prostat.

Semua pria dengan kanker prostat didiagnosis pada usia 50-an. Sebagian besar pria yang berpartisipasi di dalam penelitian ini (97%) adalah kulit putih dan mayoritas menikah (84%) atau menjanda, berpisah atau bercerai (12%).

Beberapa point yang menarik dikemukakan di dalam penelitian ini:

- 59% pria di kedua grup mengatakan bahwa mereka berhubungan seksual aktif (intercouse atau masturbasi) 12 kali/bulan atau lebih pada usia 20-an. Angka ini semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia menjadi 48% pada usia 30-an, 28% pada usia 40-an, dan 13% pada usia 50-an

- 39% dari grup yang menderita kanker memiliki 6 partner wanita atau lebih, dibandingkan dengan angka 31% pada grup kontrol

- Pria dengan kanker prostat memiliki kecenderungan menderita Penyakit Menular Seksual dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita kanker prostat

- Sebagian besar pria dengan kanker prostat memiliki aktivitas seksual (intercouse atau masturbasi) lebih tinggi dibandingkan pria dari grup kontrol. 40% pria dengan kanker prostat memiliki frekuensi tertinggi pada usia 20-an (20 kali atau lebih/bulan) dibandingkan dengan 32% dari grup kontrol.

Pola yang sama juga diketemukan pada pria usia 30-an dan 40-an. Pada usia 50-an, 31% dari masing-masing grup termasuk di dalam kategori cukup sering (10 kali atau lebih/bulan)

- Pria dengan kanker prostat lebih sering bermasturbasi dibandingkan pria dari grup kontrol, dengan frekuensi tertinggi pada usia 20-an (34% vs 24%) dan 30-an (41% vs 31%). Perbedaan tidak terlalu jauh pada usia 40-an (34% vs 28%) dan usia 50-an (25% vs 26%)


Yang membuat penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya adalah fokus dari penelitian mengarah pada usia muda dan melibatkan baik masturbasi maupun intercourse pada berbagai tahapan kehidupan.

Secara garis besar, penelitian ini menemukan hubungan yang cukup signifikan antara kanker prostat dan aktivitas seksual pada pria usia 20-an dan antara masturbasi dan kanker prostat pada usia 20-an dan 30-an. Bagaimanapun juga, belum ada hubungan yang signifikan antara aktivitas seksual dengan kanker prostat pada usia 40-an.

Penjelasan yang paling rasional untuk efek proteksi pada pria usia 50-an berasal dari hubungan seksual, dan terutama masturbasi. Hubungan seksual ataupun masturbasi adalah pelepasan dari racun yang berakumulasi selama aktivitas seksual dan mengurangi risiko menderita kanker di daerah prostat.
-tribunnews.com-


0 comments:

Posting Komentar